Keterangan Gambar : Foto Bersama Perwakilan GPI Papua dengan Kementerian Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes)
Kementerian Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes) tertarik atas sejumlah potensi kolaborasi ekonomi jemaat yang dimiliki komunitas Gereja Protestan Indonesia (GPI) Provinsi Papua.
Potensi tersebut antara lain Vanili dari Kampung Sota, Minyak Kayu putih dari Kampung Yanggandur, VCO & Minyak Kelapa dari Kampung Onggaya, serta beberapa produk lainnya langsung mendapatkan sambutan hangat dari pihak Kementerian.
Demikian hasil pertemuan antara Direktur Pengembangan Kelembagaan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Kemendes Drs. Nugroho Setijo Nagoro Msi setelah menerima kunjungan rombongan Majelis Pekerja Sinode (MPS) GPI Papua di ruangan kerjanya, Senin (21/8/2023) pagi.
Ketua Majelis Sinode GPI Papua, Pdt. Donald Salima, SE., S.Th bersama Pdt. Bainangky Lewier, M.Th dan Pdt. R. Tanrobak di tengah-tengah kunjungan mereka ke Jakarta, kemudian mendapatkan undangan resmi dari Direktur Pengembangan Kelembagaan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
"Penjajakan kolaborasi program antara Kementerian dan GPI Papua adalah sebuah langkah baru untuk program pembangunan di tanah Papua," sambung Nugroho.
Dia melanjutkan, pihaknya sudah mendapatkan informasi bahwa GPI Papua adalah salah satu lembaga gereja yang ada di Tanah Papua. "Oleh sebab itu, kami ingin agar kedepannya kita bisa bergandengan tangan mengembangkan program pemberdayaan masyarakat di kampung-kampung, yang tentunya juga untuk mendorong produk-produk unggul masyarakat lewat Badan Usaha Milik Desa atau Kampung," sambungnya.
Menurut Ketua Majelis Sinode GPI Papua, Pdt. Donald Salima, SE., S.Th, pasca pertemuan ini akan ditindaklanjuti dengan beberapa kesepakatan kerjasama yang telah dibangun antara Kemendes dan GPI Papua, sehingga tidak dalam waktu lama, MoU akan segera ditanda-tangani kedua pihak.
Pertemuan itu juga diakhiri dengan foto bersama serta penyerahan sampel produk dari GPI Papua kepada Drs. Nugroho Setijo Nagoro Msi.