Kampung Kartini Distrik Jagebob, sinodegpipapua.org – Sabtu/31/05/2019 dilakukan kegiatan Temu Akrab Persekutuan Pemuda GPI PAPUA Jemaat Imanuel Kodim 1707 Klasis Merauke bersama Pemuda GPI PAPUA Kafalak Bob Se-Rayon Jagebob atas, bertempat di Jemaat Petra Kartini Klasis Kafalak Bob.
Persiapan oleh panitia, diawali dengan disurvei lapangan serta persiapan ruangan untuk tempat tinggal peserta yang bejumlah 90 orang, dalam hal ini dilakukan oleh seksi perlengkapan pada tanggal 30/05/19, tutur salah satu informan, Dessy Lehurliana, S.Ikom
Dalam kegiatan yang bertemakan Berubah, Berbuah dan Berdampak, lewat kerjasama dan koordinasi antara Pemuda GPI PAPUA Jemaat Imanuel Kodim 1707 Klasis Merauke bersama Badan Pekerja Klasis Kafalak Bob maka disuguhkan beberapa materi juga game, yang ditujukan agar Pemuda sebagai tulang punggung Gereja serta Bangsa dan Negara, memiliki kepekaan serta “mengenal” diri mereka secara lebih baik dan akhirnya dapat berdampak bagi siapapun dalam setiap ruang relasi di manapun pemuda itu berada.
Kegitan yang diawali dengan ibadah pembukaan yang dipimpin oleh Pdt. H.B Madmuar, S.Th
Dalam pesan refleksinya menyampaikan bahwa jangan pernah pemuda merasa tidak berharga lagi di mata Tuhan karena Alasan apapun, karena Tuhan dalam pekerjaan-Nya, memakai setiap orang yang dengan tulus dan kasih mau melayani termasuk pemuda, hal ini dikarenakan Tuhan melihat keberhargaan pemuda di mata-Nya dan kemuliaan pemuda yang dikasihi-Nya.
Selanjutnya dalam kesempatan yang sama Ketua Klasis Kafalak Bob, Pdt. Th. Silbun, S.Th, saat memberi sambutan sekaligus pembukaan kegiatan yang berlangsung selama 3 hari, 31/05/19 sampai dengan 02/06/19 menyampaikan pesan bahwa sebagai pemuda harus mampu menjadi saluran berkat bagi sesama. Dalam ilustrasi kontekstual, Pdt. Th. Silubun, memberi 1 buah coklat kepada salah satu anggota pemuda yang mengikuti kegiatan untuk dimakan olehnya, sebagai hadiah karena kesungguhan mengikuti ibadah pembukaan, namun dengan refleks sang pemuda tersebut, tidak memakan sendiri , tetapi dibagikan kepada para pemuda di samping kiri dan kanannya.
Pdt. Th. Silubun, kemudian mengatakan refleksi memberi coklat ini, yang kemudian dilanjutkan dengan spirit berbagi pemuda tersebut, ini adalah bentuk kecil dari kesadaran berbagi untuk sesama, didasari oleh semangat berbagi, tentunya kegiatan ini punya tujuan. Oleh karena itu dalam menutup sambutan sekaligus membuka kegiatan temu akrab ini, Pdt Th Silibun, selaku ketua Klasis Kafalak Bob memberi pesan bahwa semoga setiap peserta kegiatan dapat mengikuti kegiatan dengan baik agar dapat mengimplementasikan serta dapat memperlabakan manfaat kegiatan ini (berubah dimulai dengan sedikit perubahan)
Dalam kegiatan tersebut, disuguhi beberapa materi, yaitu :
- Pemuda Selaku tulang punggung Gereja pemateri Pdt. S. Anakotta, S.Th
- Hukum dan HAM pemateri Ibu Beksi Gaite, SH
- Tuhan, Saya dan Sesama Pemateri Pdt. Z. Sahureka, M.Psi.
Kegiatan Temu Akrab ini, juga diselingi dengan beberapa game yang dimaksudkan untuk memupuk kekompakan dan solidaritas serta pengenalan akan diri dan kemampuan.
Dalam pemaparan materinya. Pdt S. Anakotta, menjelaskan bahwa sebagai tulang punggung Gereja, sebagaimana diatur dalam perlak NO 8 GPI PAPUA, pemuda harus menyadari tanggung jawabnya sebagai tulang punggung itu (penyangga), karenanya salah satu faktor yang mempengaruhi pemuda kehilangan perannya yaitu kurang percaya diri , dengan demikian hal tersebut harus diminimalisir dengan sadar diri, kenal diri, tau diri, fungsi diri, supaya dapat “berdiri”. Namun hal ini tidak gampang, ungkap Pdt S. Anakotta menambahkan dalam menutup sajian materinya, dikarenakan dibutuhkan pengorbanan dan kerelaan hati.
Selanjutnya dalam kesempatan memberi materi, ibu Beksi Gaite memberi pesan bahwa selaku pemuda kita mesti sadar hukum dan dapat berperan menjadi pilar gereja yang taat hukum, agar Gereja ini dapat berjalan berdasarkan aturan-aturan yang berlaku baik secara Gereja maupun dalam hubungan dengan kehidupan bermasyarakat.
Dalam Kesempatan yang sama pada kegiatan tersebut. Pdt. Z. Sahureka dalam pemaparan materinya menjelaskan bahwa, Tuhan, Saya dan Sesama, adalah hal yang tidak dapat dipisahkan. Karenanya ”saya “ yang merupakan keutuhan dengan “sesama” mesti saling melayani dalam kesadaran diri sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan, untuk menghadirkan TUHAN dalam relasi yang menghidupkan tersebut. Untuk menghadirkan Tuhan dalam relasi ini, mungkin setiap orang (saya) akan mengalami tantangan dan pergumulannya sendiri-sendiri, namun jangan pernah menyerah lanjut Pdt. Z. Sahureka. Dalam menutup materinya, Pdt. Z Sahureka memberi wejangan bahwa Tiada Hidup tanpa tantangan, tanpa kegagalan dan tanpa kejatuhan, tetapi kita harus selalu berusaha untuk bangkit lagi, karena kita terlahir sebagai pejuang sejati dan bukan pecundang yang hakiki.
Dalam ibadah penutupan secara KPI, yang dipimpin oleh Pdt. C.Tuhumury, S.Th, beliau berpesan bahwa kiranya lewat kegiatan ini, semua peserta dapat menghidupakan makna kegiatan ini dalam kehidupan dimanapun dia berada.
Setelah selesai kegiatan ibadah, sebagai lambang saling berbagi atas nama PP-GPI Jemaat Imanuel Kodim 1707 Klasis Merauke diberikan cendera mata oleh Ketua Majelis Jemaat Imanuel Kodim 1707 Klasis Merauke (Pdt. C. Tuhumury. S.Th) dan Majelis Pendamping (Ibu Beksi Gaite, SH) kepada Ketua Majelis Jemaat GPI Papua Petra Kartini Klasis Kafalak Bob (Pdt. H.B Madmuar, STh).
Dalam momentum ini, Nona dari Jemaat Petra Kartini dan Yosep dari Jemaat Camen Po, mewakili peserta memberi kesan dan pesannya, bahwa mereka sangat berbahagia dan terkesan dengan kegiatan ini, ada harapan dari mereka, semoga kegiatan-kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan secara berkesinambungan kepada kami yang ada di daerah-daerah yang jauh dari kota. Puncak penutupan kegiatan ini diakhiri dengan malam api unggun.
Penulis : Pdt. Z. Sahureka, M.PSi (Pendamping Pemuda Klasis Kafalak Bob)
Editor : Media Center GPI PAPUA