Dalam menghadapi masa New Normal setelah pelaksanaan PSBB di masa Pandemic Covid-19, setiap kita dituntut untuk beraktivitas seperti biasanya tetapi tidak terlepas dari protocol kesehatan yang telah disosialisasikan. Selain itu, masyarakat & jemaat khususnya di Kampung-kampung sebagai basis pelayanan Lembaga GPI Papua dituntut untuk sedapat mungkin melatih diri dalam mempersiapkan ketahanan pangan local di kampung masing-masing.
Demikian disampaikan oleh KMJ GPI Papua Jemaat Thomas Harada Tetar, Klasis Fakfak dalam kegiatan Ibadah sekaligus Panen hasil kebun pada Lahan perkebunan salah satu anggota Jemaat ( Kel. Bpk. Elvin J. Hondom ), di Kampung Tetar, Distrik Teluk Patipi pada Senin, 06 Juli 2020. Kegiatan yang juga dalam Program BPK Fakfak selama dua ( 2 ) tahun terakhir diangkat untuk dilaksanakan khususnya pada jemaat Se-Kring 2 & Fakfak Timur ini, yang dikenal dalam Bahasa Fakfak ( Iha ) dengan “ Hriet Wriya,” adalah suatu kegiatan Ibadah sekaligus panen akan hasil kebun yang telah ditanam sebelumnya, baik hasil Kebun seperti Panggala ( Kasbi/singkong ), petatas, Keladi, dll bahkan sampai pada hasil Pala dari Jemaat yang ada.
Kegiatan ini diangkat sebagai salah satu program BPK Fakfak disebabkan karena realita yang menjadi keluhan dari Majelis Jemaat & Pelayan Firman/Sakramen terhadap yang terjadi dalam Klasis ini khususnya pada Jemaat-jemaat di Wilayah Kring 2 & Fakfak Timur, yaitu bahwa ketika menghadapi musim panen, anggota jemaat yang hadir dalam ibadah di Gereja pada Kampung-kampung dimaksud sangat minim. Kendala utamanya yaitu karena Panen hasil kebun yang menyebabkan anggota Jemaat memilih bertahan di Kebun-kebun yang notabene letaknya “ sangat jauh,” dari rumah. Sehingga untuk menyikapi hal tersebut, disepakati untuk diangkat suatu jenis Ibadah yang dilakukan pada rumah-rumah kebun anggota jemaat guna mengakomodir umat dalam beribadah dan juga bentuk ungkapan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, terhadap berkat-berkat yang telah Tuhan berikan kepada manusia.
Lebih lanjut dalam Ibadah dimaksud, Ketua Majelis Jemaat GPI Papua Thomas Harada Tetar ( Pdt. T. Ryen Romkeny, S.Th ) menambahkan, “ Sebagai bentuk ungkapan syukur kepada Tuhan atas berkat-berkat yang diterima, kiranya Ibadah dimaksud sebagai bentuk & cerminan pelaksanaan pelaksanaan antara Adat & Injil dalam kehidupan sehari-hari. lanjutnya, kiranya kegiatan yang merupakan pertama kali dilaksanakan dalam Jemaat ini tidak berhenti hanya sebatas keluarga dimaksud, tetapi juga dilakukan oleh keluarga-keluarga yang lain.
Hadir dalam Pelaksanaan Ibadah Hriet wriya dimaksud, Keluarga pemilik kebun, Majelis Jemaat serta Tuagama dan juga anggota Jemaat yang lain. Setelah selesai Ibadah syukur bersama, dilanjutkan dengan Panen terhadap hasil kebun ( Petatas, dll ), dan kegiatan ini diakhiri dengan jamuan kasih atau makan siang bersama.
Penulis : Cliff R. Mahakena ( SekJem. THT )