
Keterangan Gambar : Sekretaris Sinode GPI Papua (Pdt. Dr. R. Helweldery, M.Si) Mengambil Bibit Pala Untuk Ditanam
Lingkungan hidup merupakan hal penting dari kehidupan manusia, karenanya lingkungan hidup perlu untuk dijaga dan dilestarikan dengan baik. Dalam kaitan kedekatan masyarakat adatis dengan lingkungan hidup, maka diperlukan penguatan advokasi serta konservasi alam dan lingkungan hidup, diantaranya dengan memperkuat serta merevitalisasi konsep-konsep, pemahaman, wawasan, penghayatan dan praktik-praktik ritual masyarakat adatis.
Terkait hal tersebut, maka gereja ditantang untuk memainkan perannya sebagai lembaga sosial yang mana kehadirannya akan sangat berperan terhadap perkembangan lingkungan hidup dari masyarakat adatis yang kekayaannya masih sangat dijaga melalui ritus dan sebagainya terhadap kehidupan pribadi, bermasyrakat, bahkan tereduksi dalam kehidupan beragama dan bergereja dalam lokal kehidupan mereka.
Menyikapi hal tersebut, serta tuntutan perannya, maka gereja diharapkan untuk tidak malu dan mau menimba langsung dari masyarakat lokal yang telah membangun hidup, mengusahakan juga memelihara kelangsungan masa depan mereka beserta alam selama berabad-abad.
Isu-isu lingkungan hidup (ekologi) dewasa ini, yang juga selama ini masih belum mendapat perhatian serius oleh elemen-elemen masyarakat, tentunya memperhadapkan gereja pada sebuah pengharapan, agar gereja memiliki perhatian guna menjadi role model bagi organisasi juga lembaga-lembaga sosial lainnya.
GPI Papua dalam sejarah kehadiran misionernya, masih dalam upaya berkesinambungan dalam memberi perhatian bagi isu-isu ekologis dalam rangka memperkuat kecintaan, tanggung jawab konservasi dan advokasi bersama masyarakat.
Hal ini diharapkan bermuara pada pemikiran bersama yang tak boleh terabaikan tentang alam adalah rumah kehidupan masa lalu, masa kini, dan masa datang yang merengkuh tiap generasi manusia dengan sejarah yang terus berlangsung mengantar kehidupan. Karenanya setiap individu maupun kelompok masyarakat termasuk gereja diwajibkan untuk menjaga alam terhadap eksploitasi yang tidak bertanggung jawab dan serakah oleh berbagai bentuk intervensi atas hutan dan pengusahaan hasil hutan jejaring raksasa bisnis para pemuja dan pencari keuntungan ekomomis.
Kerusakan alam adalah neraka bagi seluruh mahluk ciptaan di mana masa depan penuh bencana. Marilah kita hidup sebagai mandataris Allah yang bijak mengusahakan dan merawat alam.Kami mengajak para pelayan khusus (pendeta, penatua, dan diaken) dan pengurus wadah-wadah kategorial serta warga gereja dan masyarakat adat lokal untuk ikut serta dalam memulai gerakan konservasi lingkungan hidup berbasis kearifan, pengetahuan, dan teknologi lokal. Begitu juga kita sudah harus memulai membangun jaringan advokasi dan perlindungan alam berbasis kepentingan dan masa depan masyarakat lokal serta segala sumber hayati.
Penulis : Pdt. Dr. R. Helweldery, M.Si
Editor : Media Center GPI Papua