
Keterangan Gambar : BPS GPI Papua Bersama rekan Pelayanan sementara mendorong mobil yang sementara mogok
Tanah Miring Merauke, sinodegpipapua.org - Kunjungan kerja Badan Pekerja Sinode GPI Papua, Jumat (03/05/2019), dalam rangka “visitasi” mendapat sambutan yang hangat dari para pelayan yang melayani pada unit kerja Klasis Kafalak Bob yang dalam hal ini di hadiri oleh sepuluh orang pendeta dan vikaris, selain sambutan hangat dari para pelayan tersebut, alampun memberi salam perkenalan bagi Badan Pekerja Sinode yang dalam hal ini diwakili oleh, Pnt. W Kerubun selaku wakil ketua II dan Pdt.M. Sahulatta, S.Sos, selaku wakil ketua III, Badan Pekerja Sinode GPI Papua.
Bertempat di ruang rapat kantor Klasis Kafalak Bob, dalam kesempatan menyampaikan pandangan dan wejangan bagi para pelayan Klasis Kafalak Bob, Pnt. W. Kerubun, dalam nada santai menyampaikan bahwa kesan pertama mengunjungi Klasis Kafalak Bob, sangat luar biasa
Kami sudah berjumpa dan salam perkenalan dengan medan Klasis Kafalak Bob, hal ini merupakan bagian dari pelayanan (mempertegas pernyataan Ketua Klasis Kafalak Bob)
saat kendaraan yang ditumpangi mereka harus didorang secara bersama dengan para pelayan yang ada, dikarenakan tidak bergerak akibat ban mobil tersebut terperangkap dalam kolam akibat putaran ban itu sendiri
Selanjutnya , Pnt W.Kerubun menyampaikan bahwa, para pendeta dan vikaris adalah pilihan Allah yang ada di GPI Papua, oleh karena itu kepekaan merupakan hal yang sangat penting dimiliki oleh para pelayan dengan demikian para pelayan harus dapat beradaptasi dengan lingkungan sosial. Hal ini dikarenakan, menurut Pnt. W. Kerubun Orang kampung atau masyarakat kampung yang juga adalah warga jemaat adalah orang-orang yang “tidak berdaya”. Disinilah peran dan fungsi kehadiran kita, mesti kita tampilkan. Dalam kehadiran kita sebagai kaum intelektual, kita juga diharapakan mengembangkan kemampuan dan keahlian khusus kita yang lain contohnya dilini pemberdayaan, agar warga jemaat kita dapat mencontohi apa yang dilakukan oleh para pelayan dari mereka.
Lebih lanjut Pnt. W. Kerubun, mengharapakan dalam kaitannya dengan relasi yang menghidupkan, sebuah organisasi gereja dalam hal ini Klasis baik sebagai pimpinan terhadap anak buah dan sebaliknya, mesti memiliki kepekaan yang tinggi, hal ini dapat dimulai dengan kemampuan mendengar satu terhadap yang lain, karena keberhasilan di Klasis akan sangat tergantung dari jemaat-jemaat dan sebaliknya. Relasi ini mesti kita maknai dari tema sentral kita Ber GPIPAPUA, Rapi tersusun dan diikat menjadi satu, oleh karena itu kita pun mesti mampu, bertolong-tolong dalam menanggung beban.
Mengakhiri pembicaraannya Pnt. W. Kerubun mempertegas berkaitan dengan sosialisasi perbendahaaraan dan kepegawaian Gereja, para pegawai GPI Papua Klasis Kafalak Bob, dimulai dari sekarang sudah harus melaksanakan hasil sosialisasi tersebut karena hal ini merupakan suatu kewajiban, agar hak-hak kepegawaian dapat diterima.
Pada kesempatan yang sama, dalam narasi yang mencerahkan, Pdt. M. Sahulatta, S.Sos, selaku Wakil Ketua III Badan Pekerja Sinode GPI PAPUA, menyampaikan bahwa pendeta dan vikaris, sebagai hamba dan pelayan terkhusus yang ada pada medan gumul GPI PAPUA, termasuk Klasis Kafalak Bob, harus dapat belajar untuk melakukan apa yang GPI PAPUA telah atur, walaupun kita berasal dari berbagai latar belakang Gereja asal yangberbeda, namun kehadiran kita, sebagai pelayan di GPI PAPUA, mewajibkan kita untuk, mengikuti tatacara Ber-GPI PAPUA, oleh karena itu taat dan setia kepada aturan merupakan hal yang tidak dapat ditawar lagi, mungkin “masih kurang”, karena GPI PAPUA masih terus bertumbuh dan berkembang.
Pdt. M. Sahulatta, juga memberi wejangan bahwa, kerja di ladang pelayanan Allah ini, dibutuhkan sikap rendah hati dan hal ini, merupakan suatu hal yang mulia. Selain itu, untuk menjadi pemipin yang melayani modal yang tak kalah penting adalah menggunakan telingan dengan bijak. Dalam kesempatan ini juga, disampaikan oleh Pdt. M. Sahulatta, yaitu orang yang bekerja dengan setia, tulus dan jujur, maka beliau menyakini serta meyakinkan bahwa apapun yang kita minta, akan diberikan oleh Allah.
Dalam kesempatan menutup pertemuan ini, Pdt. Th. Silubun, S.Th, selaku Ketua Klasis Kafalak Bob,menyampaikan terima kasih yang atas kehadiran BPS GPI PAPUA, di Klasis Kafalak Bob, sehingga dapat melihat keberadaan para pelayan yang ada di Klasis ini, dengan demikian sedikitnya dapat merasakan apa yang dirasakan di Klasis ini. Mengantar perjalanan kembali BPS GPI PAPUA, Pdt. Th, Silubun menyampaikan doa. Tuhan Menyertai perjalanan Wakil ketua II dan Wakil Ketua III, BPS GPI PAPUA.
Gereja yang hidup, adalah Gereja yang bertumbuh dan berjalan bersama, oleh sebab itu visi dan misi Gereja mesti untuk kemuliaan nama Allah. Visi tanpa eksekusi merupakan sebuah lamunan, tetapi eksekusi tanpa misi, merupakan sebuah mimpi buruk.
Penulis : Pdt. Z. Sahureka, M.Psi
Ketua Majelis Jemaat GPI PAPUA Ora Et Labora KUMBE
Klasis Kafalak Bob